Hari ini tepat tanggal 22 Desember 2015, bagi sebagian orang, pada tanggal ini merupakan hari ibu, tetapi bagi saya pribadi, tidak ada yang namanya hari ibu. Akhir desember 2015 ini, banyak sekali hari libur yaitu tanggal 24 Desember (Hari Maulid Nabi Muhammad SAW), 25 Desember 2015 (Hari Natal) dan 1 Januari 2016 (Tahun Baru). Kalau secara mainstream, kebanyakan orang mengucapkan kalau hari ini adalah hari ibu. Mungkin bagi yang berjauhan dengan orang tua, beberapa orang mengucapkan melalui telepon, sms, maupun sosial media. Apapun cara pengungkapannya, itu merupakan hal yang baik, tetapi akan lebih baik lagi kalau sikap kasih sayang kita selalu dilakukan setiap hari, tidak hanya pada hari ibu seperti saat ini. Beruntunglah kepada mereka yang masih berkesempatan tinggal bersama orang tua, janganlah menyia-nyiakan kesempatan selagi masih bersama dengan orang tua.
Saya tidak berkesempatan untuk berjumpa dengan orang tua, karena semua transportasi sudah penuh sesak. Kereta api dan bus patas sudah full semua sampai awal januari. Gara-gara hal tersebut, saya tidak bisa menemui kedua orang tua saya. Terlintas saya ingin menggunakan angkutan biasa, namun saya tidak nyaman mengingat seringkali terjadi kejahatan di angkutan “ekonomi” dan kendaraannya pun seringkali penuh sesak, maka saya memutuskan untuk menunda jadwal “mudik” saya. Sudah cukup lama memang, saya tidak berjumpa dengan orang tua, mengingat saya bekerja di kota pelosok jadi saya tidak punya kesempatan untuk “berbakti” secara langsung kepada orang tua.
Maafkan anakmu pak,… bu… Doaku setiap hari akan selalu ada untukmu…
Kita senasib. Aku libur 1 minggu juga tetap di kota. Baru tahu saya, kalau Bapak Triawan takut naik kendaraan biasa.
Haha mampir ke tempatku nggal, kan tinggal nyebrang bentar kan…
Aku wis nang Jakarta siki. Wis ra nang Bali maning.
Joss nggal… Lanjutkan…