Jadii… sabtu 24 februari 2018 kemarin ini, saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke prodi statistika ITS untuk belajar menimba ilmu ke salah satu kampus unggulan Jawa Timur tersebut. Materi yang disampaikan sangat luar biasa karena pematerinya adalah pakar di bidang tersebut. Materinya adalah klasifikasi dengan metode decision tree menggunakan python dan R. Tentunya materi rumit yang disampaikan dengan bahasa yang mudah ini sangat bagus untuk diadakan. Terima kasih SST 2018.
Dokumentasi kegiatan:
Diskusi dengan pemateri decision treepemateri pertama menyampaikan teorisuasana workshopprodi statistika its
Saya sebagai penulis blog ini tak lupa mengucapkan “Taqaballahu Minna Waminkum” Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H Mohon Maaf dan Lahir Batin.
Libur hari raya tahun ini, tentunya harus dimanfaatkan betul untuk saya, karena saya harus melalangbuana dari ujung timur ke dunia “barat”. Setidaknya setiap kali saya mudik ke kampung halaman, saya membutuhkan waktu sekitar 12 jaman. Tidak mau rugi karena perjalanan yang sangat jauh, saya pun mencoba untuk kembali seperti saat masih muda yaitu “rekreasi”. Apa rekreasi hanya untuk yang muda-muda saja sih? jawabannya gak juga. Namun, kebanyakan yang rekreasi mayoritas hanya orang yang muda-muda, jikalau ada yang tua, biasanya hanya “momong” yang muda-muda. he he he he. Abaikan !
Singkat cerita perjalanan liburan untuk tahun ini, saya memperoleh kesempatan untuk mengunjungi pantai. Sebut saja pantai laguna disekitaran kampung halaman saya. Pantai mana itu? googling saja !
Setelah dari pantai laguna, saya bergegas istirahat dirumah selama 3 hari saja, kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, yah JOGJA !
Saya sudah sangat familiar dengan JOGJA, karena saya “tumbuh dewasa” di JOGJA. Setidaknya jogja saat ini berbeda dengan jogja sewaktu saya masih tinggal dan ngekos di jogja. Jogja sekarang macet, hampir semua harga mahal, dan banyak mallnya. Maklum saya orang desa, jadi ga biasa dengan kondisi yang begituan, he he he he.
Melewati jogja selama 2 hari, saya akhirnya pulang kembali ke ujung timur. Di ujung timur rupanya secara tidak terencana, saya diajak keluarga untuk rekreasi ke Pantai Papuma. Pantai mana itu? googling saja !
Yah, awalnya saya sudah negatif thinking karena saya yakin di musim lebaran hampir semua jalanan ke pantai bakalan macet total, namun dugaan saya salah besar. Pantai papuma ramai tapi tidak macet, hanya saja parkirannya penuh, namun tidak macet. Luar biasaaaa !
Harga makanan saat saya kesana juga tidak dinaikkan mendadak, hanya naik beberapa ribu saja. Secara keseluruhan, untuk lebaran tahun ini luar biasa. Banyak pengalaman baru, kehidupan baru, dan tantangan baru yang semuanya saya syukuri karena semuanya itu adalah pemberian yang sangat mulia dari Allah.
Sebagai sajian penutup, ini ada jepretan situasi lebaran tahun ini (2017)
Ikan Kakap Pantai PapumaMainan Air Pantai PapumaPinggiran Pantai PapumaPinggiran Pantai PapumaMandi di Pantai Papuma
Sekitar akhir desember, saya sempat tersesat di Pantai Puger untuk mencicipi Ikan Kakap Bakar beserta Sop Kepala Ikan Kakap. Kegiatan yang tidak terduga ini merupakan inisiatif dari pimpinan di tempat kerja saya. Pimpinan saya mendadak ingin rekreasi makan bersama karena suntuk dengan kerjaan akhir tahun. Dan alhamdulilah pada hari selasa tanggal 20 Desember 2016, disela-sela kelonggaran aktivitas, langsung saja meluncur menuju Pantai Puger.
Berikut ini merupakan sedikit dokumentasi dari saya :
Selfie Ditengah Kotornya Pantai PugerSampah Berserakan di Pantai PugerSambal KecapSambal LalapanSop Kepala Ikan KakapIkan Kakap BakarEs DeganIkan Kakap Bakar dan Sambal Kecap
Syukur alhamdulilah karena masih diberikan kesempatan menikmati Ikan Kakap Bakar dan Sop Kepala Ikan Kakap. Sampai jumpa lagi Pantai Puger, semoga bisa kesana lagi.
Oh iya sebelum ditutup, rupanya pantai puger banyak orang pacaran, bagi kami tentunya sangat tidak nyaman melihat muda mudi berduaan dipersemakan.
Tepat tanggal 16-18 Maret 2016, saya secara mendadak diberikan amanah oleh atasan untuk “rekreasi” ke malang, kurang lebih selama tiga hari. Tidak ada persiapan dari segi fisik dan mental, intinya, siang hari itu ketika saya diberi amanah, yang ada dipikiran saya adalah “ayo wes budal”. Ketika itu juga bertepatan dengan agenda yang ada dirumah ehm ehm saya, jadinya pikiran saya lumayan kacau saat itu, harus kesana kemari mondar mandir. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat dari rumah ehm ehm saya. Daripada harus kembali lagi ke kota, jaraknya cukup jauh, maklum orang desa 😀
Setelah itu, kami berangkat tiga orang, dua orang berangkat dari kota, sedangkan saya berangkat dari rumah ehm ehm. Sekitar pukul 00.00, saya menunggu bis yang ditumpangi teman-teman saya sembari diantar oleh saudara. Hebatnya, saya menunggu bisnya itu didepan kuburan alias makam lho, keren kan? ah biasa aja 😀
Oke, sekitar kurang lebih jam 2 pagi, saya sampai di terminal probolinggo, dan kami “mbambung” selama beberapa jam hingga sholat subuh di terminal. Sembari menunggu subuh, kebetulan saat itu sedang ada Liga Champions antara Manchester City melawan Dynamo Kiev. Jadinya, saya dan kawan-kawan tidak merasa ngantuk, dan terasa cepat terlalui hingga subuh.
Setelah selesai sholat subuh, kami bergegas menggunakan bus menuju ke Malang. Tiba di Malang kurang lebih jam 8 an, kami langsung berangkat menuju Same Hotel, tempat acara kami diselenggarakan. Sesampainya di lokasi, kami langsung registrasi di lobby, tanpa cuci muka, mandi dan berganti kostum (saat itu saya menggunakan sandal dan kaos).
Acara pada sesi pertama adalah perkenalan terkait LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan narasumbernya adalah Prof. Eko Indrajit dan Bonardo. Sesampainya pada sesi istirahat, kami check in menaruh barang-barang di kamar.
Sampai hari pertama selesai, acaranya hanyalah perkenalan tentang LSP. Hari kedua acara adalah penyampaian penulisan dokumen LSP. Hari ketiga acaranya adalah presentasi hasil dari dokumen LSP yang sudah dibuat pada hari sebelumnya.
Saya kira acara di Malang ini sungguh menarik, semoga lain waktu bisa mampir lagi untuk “tersesat di Malang”.
Berikut sedikit dokumentasinya
Pemberian Dokumen LSPDiskusi Dengan Prof Eko IndrajitPenampakan Same Hotel
Long weekend tiba lagi… Terhitung tanggal 24, 25, 26, 27 Desember 2015 merupakan hari libur nasional (kecuali 26 karena hari sabtu). Tentu saja momen long weekend ini saya sempatkan untuk berkunjung ke tempat-tempat baru, seperti Teluk Hijau. Teluk Hijau merupakan salah satu objek wisata alami yang berada di Kabupaten Banyuwangi. Perjalanan menuju Teluk Hijau memakan waktu kurang lebih 2-3 Jam dari Kecamatan Genteng.
Berhubung saya dari luar kota, maka saya tak lupa mampir ke rumah rekan di daerah bangorejo. Selain “numpang” tidur, beliau lah yang sudah tau “jalan” menuju ke Teluk Hijau. Perjalanan ke Teluk Hijau, dapat dibilang “menegangkan” karena harus melewati jalanan yang halus, jalanan yang tidak rata, jalanan yang ancur, dataran berbatuan, dan bukit. Saya tidak masalah dengan hal tersebut, hitung-hitung “piknik” gitu loh. hehehe
Perjalanan pertama adalah melalui jalanan yang halus. Saya dan teman-teman start dari rumah teman sekitar pukul 11.00 WIB, berangkat sampai melewati PT Perkebunan Nasional dan Taman Nasional Meru Betiri disajikan dengan jalanan yang halus, sepi dan banyak pepohonan. Jalanan halus ini tentunya menjadi trek favorit bagi pengendara motor.
Selanjutnya adalah jalanan yang tidak rata, melewati Taman Nasional, saya menikmati jalan yang tidak rata karena aspalnya “hampir” rusak. Disitu agak kurang nyaman karena harus mengendarai kendaraan pelan-pelan. Mungkin disengaja gitu kali ya? Upss.
Selanjutnya adalah jalanan yang hancur, jalanan ini adalah jalanan yang terdiri dari campuran bekas aspal dengan tanah, serta tidak lupa air yang menggenang, jadi lengkap sudah kendaraan yang melewati “hampir” semuanya mirip offroad gitu deh. Keren !!
Setelah melewati jalan yang hancur, sampai sudah pada tempat parkir kendaraan. Perjalanan ke Teluk Hijau harus mendaki bukit terlebih dahulu, kurang lebih sekitar 1km. Lumayan lah untuk olahraga dan menggerakkan badan. Beruntung jalanan bukit ini tidak licin, karena kalau licin bisa terjun bebas ke jurang.
Setelah melewati bukit, kemudian perjalanan terakhir yaitu menyusuri pantai berbatuan. Pantai ini dipinggirnya terdapat banyak bebatuan, makanya disebut Pantai Batu. Kita menyusuri pantai ini berjalan, sampai akhirnya sampai juga di Teluk Hijau.
Tentunya panorama Teluk Hijau sangat mempesona. Berikut ini dokumentasi yang saya peroleh dari perjalanan ke Teluk Hijau.
Pintu Masuk PTPNLereng Teluk HijauTeluk HijauMandi Di Teluk Hijau